13 Maret 2012

UN Jujur Bagian dari Integritas Kinerja Kemdikbud

 kualitas UN sejak September tahun lalu, juga sudah dilakukan. “Dengan UN yang semakin ditingkatkan kualitasnya, dapat dijadikan persyaratan dalam sistem penerimaan mahasiswa baru,” ujar Khairil ketika memaparkan Peningkatan Layanan Pendidikan pada acara Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2012, Senin (27/2).
Rekomendasi sosialisasi kisi-kisi UN yang lebih awal juga sudah dilakukan sejak Agustus tahun lalu. Sehingga, tindak kecurangan UN dapat dikurangi karena siswa dapat lebih menyiapkan diri sebelum pelaksanaan UN.
Dari hasil pendataan, total peserta UN 2012 untuk Sekolah Menengah Atas adalah 1.538.539 orang, naik sebesar lima persen dari total peserta tahun 2011. Sedangkan total peserta Sekolah Menengah Kejuruan adalah 1.052.973 orang. Sementara total peserta UN Sekolah Menengah Pertama sebanyak 3.732.649 orang, naik sebesar dua persen dari tahun 2011.
Khairil menyebutkan, ada lima jenis soal untuk dibagikan kepada peserta UN dengan denah pembagian yang jelas, dan diawasi oleh pengawas ruang sekolah yang dilakukan secara silang umum. Selain itu, dilakukan juga pemberlakuan pengawasan panitia pusat terhadap keamanan, dan kerahasiaan pencetakan hasil UN.
Pemberlakuan pengawasan dan pencetakan dilakukan bersama-sama antara panitia di daerah dengan panitia pusat. Pendistribusian naskah UN dimulai dari percetakan hingga ke pemerintah daerah provinsi, dilakukan bersama-sama dengan perguruan tinggi, diawasi oleh kepolisian daerah setempat.
Pelaksanaan ikrar untuk UN jujur dan berprestasi, dan pendidikan anti korupsi pertama kali dilakukan pada tanggal 4 Februari 2012 di Pekanbaru. “Terdapat sembilan provinsi lagi yang akan ditinjau dan diterapkan sosialisasi ikrar UN jujur dan berprestasi,” kata Khairil. Sembilan provinsi itu adalah Sumatera Selatan, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.
Harapannya, langkah-langkah ini dapat mewujudkan UN yang lebih baik. Di akhir pemaparan, Khairil mengungkapkan, dirinya juga berharap semua pihak baik provinsi, perguruan tinggi, dan masyarakat dapat mengawasi UN sehingga dapat lebih baik lagi.
Sumber : Kemdikbud

Thank you for your NICE attention..

Tidak ada komentar:

Pola-pola Hereditas

Pola-pola hereditas mempelajari berbagai macam cara pewarisan sifat, yang meliputi: Pautan (linkage) Pindahsilang (crossing over) Paut...